Kata orang, hidup adalah perjuangan tanpa henti. Ketika kita berhenti berjuang, maka segala kesempatan yang terbuka lebar hanya akan menjadi suatu mantan kesempatan. Kesempatan nggak bakal nungguin kita selamanya. Ketika kita mengabaikan suatu kesempatan, kesempatan itu mungkin saja akan datang kembali atau bahkan tidak akan datang kembali. Ketika mengambil kesempatan yang datang kedua kali, kita sudah melewatkan sekian banyak waktu untuk mencapai mimpi kita.
Setiap orang dilahirkan dengan mimpinya masing-masing. Tidak peduli apapun agama, ras, status dan sebagainya, semua orang punya mimpi. Mimpi untuk hidup dalam kesejahteraan. Banyak orang kaya yang mengejar kebahagiaan, namun tidak pernah bahagia. Tetapi banyak orang miskin yang sangat bahagia ketika mereka dapat melewati hari ini meskipun dengan beberapa butir nasi. Kadang hidup terlihat seperti tidak adil. Yang kaya menjadi raja dan yang miskin menjadi hamba. Hmmm....Tanpa kita sadari, yang kaya sebenarnya sedang diperhamba dengan kebahagiaan yang semu. Sedangkan yang miskin terus diperhamba dengan keinginannya untuk menjadi kaya.
Setiap orang layak untuk bermimpi, setiap orang layak untuk bahagia, setiap orang layak untuk memperjuangkannya. Hari ini pun, aku bagian dari orang" yang sedang berjuang. Aku tidak berjuang untuk mengejar kebahagiaan, aku sudah merasakannya. Bukan karena kaya, bukan karena kemewahan, tetapi aku bahagia karena aku berpikir aku sudah bahagia. Aku berjuang untuk meraih mimpiku dan aku tahu ketika nanti aku berhasil, itu bukan hasil dari perjuanganku. Aku tahu Tuhan yang memberikannya untukku. Perjuanganku adalah untuk mengerti dan menghargai setiap proses yang Tuhan berikan untuk membentuk aku menjadi pribadi yang utuh.
Dalam perjuanganku, hari ini lagi-lagi hidup memperlihatkan keganasannya. Aku berlari sekuat tenaga, tapi hari ini aku terdiam. Aku melihat temanku terjatuh oleh batu yang sangat kecil, bahkan secara kasat mata mungkin tidak terlihat jelas. Namun batu itu membuatnya terluka parah. Di dalam hati kecilku, aku bertanya kepada Tuhan, mengapa aku harus melihat hal ini. Di saat mereka berlari dengan kencangnya, dan dengan langkah yang benar, tetapi batu-batu itu seakan tidak ingin menyingkir. Aku tertawa sendiri dengan pemikiran singkat yang bodoh itu. Jikalau batu-batu itu memiliki kaki mungkin bisa saja aku mengusir mereka. Tapi kenyataannya nggak semudah itu. Batu-batu itu layaknya masalah yang terjadi, mungkin tidak dapat kita usir. Jika memang harus dihadapi, ya, hadapilah. Batu itu mungkin membuat kaki kita sakit dan terjatuh. Tetapi ketika terbiasa dengan hal itu, awalnya mungkin sangat sakit, namun tanpa kita sadari, batu-batu itu akan membuat kaki kita kuat untuk melewati batu-batu selanjutnya.
Berlari dalam kehidupan ini membuat aku belajar, bukan hanya aku yang berlari. Begitu banyak orang yang juga berlari. Ada yang menyenggol lawannya, bahkan ada yang berbuat curang. Apapun itu ketika disenggol mungkin akan terjatuh, mencobalah bertahan. Bangkitlah kembali, dan lihatlah kesempatan yang terbuka lebar. Itulah yang namanya hidup. Perjuangan tanpa henti. Berjuanglah bukan dengan kekuatanmu, tetapi dengan kekuatan Tuhan. Berbahagialah dalam perjuanganmu.
Banyak orang yang mungkin akan mengecewakanmu, bahkan membuat engkau lelah dan tidak mau berlari lagi. Silakan berhenti jika kau ingin berhenti. Namun jika kau masih memiliki mimpi, bangkit! berjuanglah kembali! Prosesmu akan mendewasakanmu. Ampuni orang yang telah mengecewakanmu. Lupakan yang ada di belakangmu. Fokus dan berlarilah kembali, kawan...