Wednesday, April 30, 2014

Pertemuan

Hidup di dunia ini tidak ada yang abadi. Dalam segala hal ada masanya. Ada masa ketika kita sedih sesedih-sedihnya dan senang sesenang-senangnya. Ada masa ketika kita merasakan kegagalan dan ada masanya ketika kita merasakan keberhasilan. Ada masanya ketika kita bertemu dan ada masanya ketika kita berada di akhir dari sebuah pertemuan. Hmmm, hidup 21 tahun lebih, banyak fase dalam hidup ini yang saya rasakan. Ketika harus menangis untuk sesuatu yang perlu ditangisi bahkan tertawa di saat terjadi hal yang paling membahagiakan. Saya juga pernah merasakan kegagalan, dan berusaha berdiri untuk meraih keberhasilan. Ada kalanya ketika saya bertemu dengan seseorang dan ada kalanya saya harus mengakhiri suatu pertemuan. 

Saya terlalu bahagia ketika bertemu dengan orang-orang baru di sekitar saya, lengkap dengan karakter mereka. Setiap manusia dilengkapi dengan berbagai karakter unik, dan saya akan sangat berusaha untuk mengenali mereka secara lebih mendalam, entah sekedar menebak golongan darahnya atau mempelajari  bahasa tubuhnya. Dengan begitu, saya mampu menyesuaikan diri saya ketika berhadapan dengan berbagai karakter manusia di sekitar saya. Saya begitu menghargai pertemuan dan saya adalah orang yang paling membenci akhir dari sebuah pertemuan. Apapun itu, saya tidak akan pernah kuat ketika harus melihat punggung mereka menjauh dan akhirnya tidak tertangkap oleh mata saya lagi. 

Pengalaman bertemu dengan orang baru, mengenalnya secara mendalam dan begitu akrab pernah saya miliki. Suatu kebahagiaan ketika memiliki seorang teman yang mampu menjadi partner dalam menjalani kehidupan. Namun tidak semua orang akan menjadi partner bagi orang lain. Ada kalanya Tuhan membuat kita bertemu dengan seseorang hanya untuk sekedar mampir dan ada kalanya Tuhan menempatkan seseorang yang spesial kepada anak kesayanganNya. Hal tersebut kini bukan menjadi hal yang aneh di benak saya. Ketika kita bertemu dengan seseorang dan menjadi begitu dekat, mungkin saja pertemuan itu hanya menjadi suatu pelajaran bagi kita untuk menjadi lebih dewasa. Dewasa dan menjadi pribadi yang utuh, sehingga kita siap bertemu dengan seseorang yang telah Tuhan sediakan bagi kita suatu saat nanti. 

Apakah seseorang yang spesial tersebut sudah ada di sekitar kita atau tidak, tidak ada yang pernah mengetahuinya. Hanya saja, ketika kita bertemu dengan seseorang, hargai setiap pertemuan yang ada, apapun akhirnya. Ketika pertemuan harus berakhir begitu saja, tangisi sewajarnya dan percaya bahwa ada pertemuan lain yang khusus disediakan Tuhan untuk anak kesayanganNya yang sudah SIAP bertemu dengan anak Tuhan spesial yang lainnya...Cheersss, Jesus Loves you...

Wednesday, April 23, 2014

Move!!!

Here me again...
Lama banget rasanya nggak nulis" di sini. Kayaknya banyak banget cerita nih akhir-akhir ini yang belum sempat ditulis. Beberapa minggu yang lalu, sedih banget harus meninggalkan kota Malang tercinta. Sudah 3, berapa bulan gitu ya tinggal di Malang. Tanggal 16 Juni 2010 pindah Malang, dan tanggal 14 April 2014 meninggalkan kota Malang. 

Awalnya sih aku rapopo waktu mau ninggalin Malang, hahaha...Rapoponya gara" stress abis karena cuma butuh waktu 3 hari buat packing. Berdus-dus dan berkoper-koper kudu dipindah ke Lombok. Shock dan belum pamitan kemana mana, hmmm... 3 jam sebelum berangkat, eh si anak-anak ECHO JOY bbmnya bikin nangis, belum sampe di sana, di kos juga nangis. Si Lydia yang udah berusaha tegar, eh nangis juga... Gimana nggak, seru-serunya 3 tahun lebih di Malang dan lagi menemukan keseruan di Malang, tiba-tiba sudah harus meninggalkan Malang. Yah, apapun itu, kudu nurut sama mauNya Tuhan kan. Sesuai dengan kata-kata di skripsi, "I know not what my future hold, but I know who hold my future". Yepp, aku yakin  Tuhan sudah menyediakan yang terbaik buat masa depanku. 

Begitu dateng ke Lombok, ternyata sudah banyak perubahan. Kalo dulu cuma toko" kecil, eh sekarang udah banyak banget hotel, restoran, cafe, tempat karaoke, mallnya tambah besar, dan mall lainnya sedang dibangun. Hahaha, nggak nyangka yah...
Sampe di Lombok, eh besoknya langsung interview, dan tes-tes gitu, nah sekarang ini nih lagi training. Niatnya mau jadi anak yang mandiri, alhasil naik motor sendiri. Yah, walaupun belasan tahun lewat jalan yang sama, masih tetep nyasar, haahahaha....(bukan Lydia kalo nggak begini). Di tempat training seru banget, ketemu sama teman-teman baru, pengalaman baru, dan cerita-cerita baru.

Oh ya, kemarin ada cerita seru. Pulang training, dapet bbm dari temen-temen yang blg "selamat". Setelah aku baca, eh ternyata si jurnal akhirnya nongol juga. Wah, rasanya terharu kalo inget-inget stressnya aku sama Bapak Dospem. Bahagianya punya DosPem yang baik, dan sabar walaupun didatengin setiap hari ke ruangannya. Paling inget lagi waktu membongkar Bab 4 dan 5, setiap kata-kata dibaca, didiskusikan dan direvisi sama Bapak DosPem, sampe nggak ada kata yang terlewatkan, hahaha...Oh ya, penantian jurnal juga nggak sebentar. Awalnya nggak mau kompre karena nunggu jurnal. Suatu hari setelah penantian panjang, akhirnya jam 5 pagi bbm bunyi. Sambil tidur sambil mikir, kalo bbm pagi-pagi, nggak lain dan nggak bukan adalah bbm dari Pak Rey, hahaha... Pas buka bbm, eh sudah lupa ngantuk, si jurnal ada lampu hijau setelah penantian lama. Akhirnyaaa....... Hmmm, proses kompre tetep dilakukan mengingat Lydia pengen segera lulus. Sebelum kompre, belajar bersama DosPem sampe akhirnya lulus (jarang ada dosen baik begini), hahahaha...
Finally, kemarin si jurnal sudah tercetak...Hahaha, terima kasih Tuhan Yesus, terima kasih Pak Renald yang sudah rela berpusing-pusing menangani Lydia...

Sekian blog hari ini, semoga blog di hari-hari ke depan tetap Rapopo dan semakin menyenangkan yaaa...

Template by:

Free Blog Templates